Powered by Blogger.

Wednesday, July 9, 2014

Tutup Gang Dolly, Wali Kota Risma didukung kiai se-Jatim

Upaya Pemkot Surabaya, Jawa Timur untuk menjadikan Kota Pahlawan bersih dari prostitusi mendapat dukungan dari para ulama. Selain didukung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah dan Pemprov Jawa Timur, pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur juga telah menyatakan dukungannya.

Mendapat dukungan dari berbagai pihak, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seperti mendapat suntikan moral, yang menjadikan dia semakin gencar memberantas kemaksiatan di Kota Pahlawan. Targetnya, sebelum bulan Ramadan 2014, Gang Dolly sudah harus tutup.

Dukungan PWNU Jawa Timur ini sempat dilontarkan, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Supomo dalam konfrensi persnya di balai kota, Senin (9/12).
"Minggu lalu, tepatnya hari Senin tanggal 2 Desember lalu, PWNU Jatim telah menyatakan dukungannya. Mereka datang menemui Bu Wali (Tri Rismaharini) untuk menyampaikan dukungannya," ungkap Supomo.

Dikatakan Supomo, PWNU juga telah menyatakan siap, memberi suport pasca-penutupan lokalisasi Gang Dolly. "Tentu ini merupakan hal yang sangat baik. Karena upaya kita didukung oleh para kiai juga," kata Supomo senang.

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah yang sempat menemui Tri Rismaharini mengatakan, dukungan yang diberikan pihaknya kepada Pemkot Surabaya, adalah menyampaikan amanah dari para kiai di Jawa Timur.

"Maksud kunjungan kita itu untuk menyampaikan amanat para kyai yang mendukung penutupan lokalisasi di Surabaya. PWNU siap memberikan dukungan tertulis yang melibatkan seluruh pengurus NU, mulai dari pengurus wilayah hingga level anak ranting," beber Kiai Mutawakkil.

Selain itu, dikatakan Kiai Mutawakkil, bentuk suport PWNU Jawa Timur juga tertuang dalam tindakan pasca-penutupan. "PWNU sudah menyiapkan program pendampingan perubahan perilaku, selain pengembangan skill dan sejumlah kegiatan lain sebagai bentuk tindak lanjut setelah penutupan lokalisasi. Sebenarnya, penutupan ini merupakan keinginan lama yang baru terealisasi saat kepemimpinan Ibu Risma."

Oleh karena itu, lanjut dia, kami akan mendukung total langkah Pemkot Surabaya ini. "NU juga siap bekerja sama dengan aparat keamanan bilamana dibutuhkan," janji sang kiai.

Sedangkan Tri Rismaharini sendiri mengatakan, menutup lokalisasi Gang Dolly, yang diyakini banyak kalangan sulit dilakukan, menurut dia bukan perkara sulit. Namun, yang perlu mendapat perhatian lebih dari Pemkot adalah pengkondisian pasca-penutupan.

"Kalau sekadar menutup saja, sekarang pun bisa. Tapi masalahnya, kami harus menyiapkan tindakan pasca-penutupan. Pengkondisian itu yang jauh lebih berat karena sangat menentukan keberlanjutan kawasan tersebut," aku perempuan kelahiran Kediri tersebut.

Dan Risma menjanjikan, sebelum bulan Ramadhan tahun 2014, seluruh lokalisasi di Surabaya, termasuk Gang Dolly sudah harus rata dengan tanah.
author
SAIFUL ANWAR
Owner Autopostbisnis.com - SMS/WA: 081233719846